Beberapa hari ini, bursa saham dunia sedang remuk redamnya. Dimulai dari berita kebangkrutan Yunani yang akhirnya merambat kemana2. Demikian juga Indonesia, bursa efek kita juga terkena imbas, sampe hari ini IHSG sudah mengalami penurunan +/- 400 point, luar biasa. Jika pada hari-hari awal penurunan indeks saham berkisar 0.1 - 1.8 % sehari, untuk beberapa hari yang lalu penurunan hingga 3%, dan penurunan besar selanjutnya terus berlanjut.
Baru hari ini, teman saya 2 orang resmi mengundurkan diri dari bursa saham dikarenakan kerugian yang sudah tak tertoleransi lagi. Mereka berdua mengalami kerugian sekitar 40% dari modal. Tentu saja saya kira tidak hanya 2 orang teman saya ini yang mundur, masih banyak orang2 di luar sana yang akhirnya menyerah pada kondisi ini.
Untuk Trader (pemain saham jangka pendek) Pemula, memang kondisi ini teramat berat, terlebih yang tidak patuh pada aturan yang dia buat sendiri. Kenapa saya sebut "aturan yang dia buat sendiri"? karena dalam Trading Saham tentu kita tidak mau rugi bukan? tetapi mau tidak mau, rugi adalah bagian dari resiko usaha dalam bidang saham ini. Jadi rugi pun boleh, tp jangan banyak2, ada batasan toleransi kerugian kita. Batasan toleransi antara 1 orang dan yg lain itu berbeda2, ada yang membatasi 5% penurunan harga saham, ada yang 3%, bahkan ada yang 1%.
Kebanyakan Trader yang gugur pada kondisi saat ini adalah Trader yang tidak mengenal CutLoss (toleransi kerugian). Mereka yang tidak mengenal ini, akan sakit sekali pada saat ini. Seperti teman saya contohnya, dia membeli saham BUMI pada harga 3100, setelah BUMI mengalami penurunan yang telah menembus batas CL nya, dia tidak mau jual rugi, tapi masih tetap di simpan, dengan harapan besok besok besoknya akan naik, hingga dia untung. Akan tetapi lihatlah hari ini, akhirnya BUMI singgah di harga 1700 an, bayangkan berapa kerugian yang di derita, misal dia hanya memiliki 1 lot (500lembar saham) saja, maka kerugian mencapai : (3100-1700) x 500lembar = Rp700.000,- sungguh mengerikan kerugiannya.
Sebenernya Trading Saham itu mudah, asal sabar dan bisa menebak situasi, berikut saya berikan Tips dan Trik Trading Saham untuk Trader Pemula, semoga sedikit membantu :
1. Entry Point
Ini adalah titik masuknya anda ke sebuah harga saham, posisi ini sangat menentukan jadi harus di perhatikan baik2. Contoh2 entry point adalah :
- Jika harga berada di dekat level Suport (harga dimana dia biasa berbalik arah)
- Harga menembus harga tertinggi (ini biasnya ada suatu berita positif yang dapat membawa harga ke arah yang lebih tinggi)
- TA (technical analysis) resmi golden cros, TA seperti MACD, Stochastic, MA
- Harga keluar TA Bollinger bawah, yang biasanya akan cepat terkerek kembali memasuki area Bollinger
2. Exit Point
Ini adalah titik keluar, titik untuk menjual saham anda. Anda bisa menggunakan berbagai indikator, seperti nilai overbought (jenuh beli) menggunakan TA, berita2 negatif yang dapat mengakibatkan market rontok seperti saat ini, atau penembusan level CL anda. Untuk masa Bullish gunakan Let Your Profit Run, biarkan keuntungan anda naik hingga akhir masa bullish, karena biasanya harga akan terus terkerek naik pada masa2 ini
3. Tentukan batasan kerugian anda (Titik CutLoss)
Bisa 1%, 3% atau 5%, kebanyakan Trader menggunakan titik CL 3%. Nah bagaimana jika harga menyentuh titik CL ? (misal beli di 2.000, harga sekarang 1940), ya sudah mau tidak mau kita harus seperti robot, CL tanpa perasaaan. Bagaimana jika setelah di CL harga malah naek ? itu berarti anda salah menganalisa, anda salah memilih entry point. Untuk trader pemula, biasanya tak tega untuk melakukan CL, tak tega boleh saja, tapi apa anda mau pensiun dengan kehilangan +/- 40% modal anda akibat tidak taat pada CL ?
4. Jangan melawan arus pasar
-Ini sangat berbahaya, karena biasanya ketika BULLISH (pasar bagus, krn mengalami kenaikan), trader2 justru malah ketakutan, mereka berpikir harga sudah terlalu tinggi. sedang pada masa BEARISH(pasar jelek, krn mengalami penurunan), justru orang berlomba2 membeli, dgn pikiran harga sudah sangat murah, sudah oversold, padahal kita tidak pernah tau, kapan penurunan itu berhenti dan berbalik arah ?
-Justru ketika saham BULLISH beranikan diri anda untuk membeli, kalo besok nya turun ? ya anda bisa melihat apakah penurunan itu dikarenakan aksi PT (profit taking/ambil untung) atau dikarenakan kenaikan yang sudah mau berbalik arah menuju bearish. Jika hanya aksi ambil untung, anda tetap bisa pegang saham itu, karena beberapa hari kemudian akan naik kembali. tetapi jika ternyata harga berbalik arah turun, tentu saja anda sudah siapkan titik CL anda.
Biasanya pada pasar Bullish, Reward lebih besar dari Risk
- Ketika saham BEARISH apa yang anda lakukan? jika sudah cukup mahir anda bisa melakukan tik-tok (beli dan jual pada hari yang sama). Untuk kondisi bearish jgn memegang suatu saham lama2, karena memang bearish adalah masanya penurunan harga saham, cukup Trading dgn frame waktu yang singkat, asal untung, jual saja, tidak perlu muluk2.
5. Dengarkan kata Sesepuh/Dedengkot/Suhu dari suatu milis saham dimana anda bergabung
- Tentunya jika kita bergabung di milis, akan banyak berita2 yang baik dan buruk, sekedar menakuti atau menjerumuskan, berbagai analisa dari sudut pandang yang berbeda. Anda harus pandai2 memiliah, jgn sekira dia memiliki pemikiran yang bagus, lalu anda makan habis pemikiran dia. Ada baiknya jika sudah bergabung di milis saham, amati mana orang2nya yang memiliki kualitas, argumen dalam posting2 yang di berikan, jika tidak malas, anda bisa cek arsip2 lama untuk melihat keakuratan analisa orang yang anda anggap memiliki kualitas, jika OK, maka bolehlah pendapatnya di dengar, jika tidak ? biarkan saja dia mau berbicara atau memberi rumor apa
- Jika misal anda sudah yakin bahwa Pak/Bu si A adalah analis handal, maka anda bisa mempertimbangkan apa yang dia bicarakan. Rata2 orang yang memiliki reputasi biasanya adalah pemilik milis, pengajar saham, atau pemain lama yang sudah berpengalaman. kita bisa belajar banyak dari meraka, dari warning2 yang mereka berikan.
6. Manfaatkan masa2 korporasi
Kita harus jeli dan haus info2 tentang korporasi, bisa dari tempat sekuritas kita, atau koran2. Biasanya saham akan mengalami kenaikan pada masa2 pembagian deviden, BuyBack, Right Issue. Tetapi tidak semua saham yang memberikan aksi korporasi tersebut menguntungkann. Ada yang menjanjikan deviden cukup besar, tetapi harga sahamnya justru malah terus merosot. Ada yang diisukan melakukan BuyBack, tapi itu hanya isu isu belaka. Ada yang melakukan Right Issue, tapi bukan untuk kemajuan perusahaan, tetapi dana segarnya untuk membayar hutang. Sehingga aksi2 korporasi negatif ini bukannya mengerek harga lebih tinggi, tp malah menjatuhkan harga saham itu sendiri.
0 comments:
Post a Comment