Suara nyanyian yang dilantunkan anak muda adalah tentang harapan dan cita-cita, penuh dengan daya hidup mengejar segala impian mereka yang menggembirakan di bawah cahaya sinar mentari. Sedangkan yang dinyanyikan oleh mereka yang sudah tidak muda lagi adalah perasaan hati. Itu adalah kesimpulan pengalaman mereka yang dikumpulkan selama hidup mereka.
Yang dikejar anak muda adalah keberhasilan di dalam perjalanan hidup yang masih tidak diketahui, sedangkan bagi mereka yang sudah tidak muda lagi akan menjaga hasil yang telah mereka capai dalam keadaan yang sudah stabil. Maka anak muda mempunyai suara tawa, sedangkan bagi yang tua yang ada hanyalah rasa syukur.
Ketika masih muda, mereka berjuang dengan segenap hati dan tenaga, pandangan mata hanya dikonsentrasikan untuk memandang ke depan, agar tidak jatuh terjungkal.
Seiring waktu yang cepat berlalu, anak muda sudah tidak akan muda lagi, suara tawa yang riang sudah berubah menjadi senyum simpul yang selalu berada pada wajahnya. Hanya ketika melangkahkan kaki dengan perlahan, baru bisa menengok ke belakang untuk melihat perjalanan hidup yang telah ditempuh.
Anak muda jangan menertawai mereka yang sudah tidak muda lagi, yang penuh keraguan dan harus menengok ke kanan dan kiri. Sedangkan orang yang sudah tidak muda lagi jangan menertawai anak muda yang memiliki semangat pantang mundur, karena orang yang sudah tidak muda lagi dulu juga pernah menjadi muda, sedangkan anak yang masih muda tidak lama kemudian juga akan menjadi tidak muda.
Demikianlah kehidupan ini, saat harus berlari maka berlarilah, saat harus berjalan maka berjalanlah, semua ini disesuaikan dengan kenyataan diri kita sendiri.
0 comments:
Post a Comment